BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sekolah adalah sebuah lembaga
yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah
pengawasan guru.
Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah
dasar. Pendidikan dasar memang diselenggarakan untuk memberikan dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah
yang kemudian dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik.
Calon guru merupakan
calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa
dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu
mahasiswa PGSD yang merupakan calon guru SD harus mengetahui lebih awal tentang
kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah
dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam kesempatan ini observasi dan teman-teman sekelompok memilih SD NEGERI
KUBANGLABAN yang terletak di kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi
Banten sebagai objek observasi dengan berberapa pertimbangan diantaranya,
adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami untuk melakukan
observasi, kondisi sekolah yang memungkinkan dan menunjang untuk dilakukan
observasi.
Adapun waktu dalam melakukan observasi tanggal 20 Maret
2015, meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif
singkat dan sedikit terkendala pada
penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, tetapi tidak menjadi kendala yang
signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu sendiri.
12.
RUMUSAN
MASALAH
A. Bagaimana
proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban?
B. Bagaimana
upaya mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban?
13.
TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui proses
pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban.
2.
Untuk mengetahui peran
penting bahasa daerah bagi peserta didik.
PEMBAHASAN
1) Pengertian
bahasa daerah
Bahasa daerah merupakan
2) Fungsi
bahasa daerah
Dalam
hubungannya dengan kedudukan Bahasa Indonesia, bahasa daerah seperti Jawa
Sunda, Bugis, Makassar, dan lain sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah.
Kedudukan ini berdasarkan kenyataan bahwa bahasa daerah merupakan salah satu
unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara berdasarkan penjelasan
UUD 1945 pasal 36 Bab XV. Adapun fungsi dari bahasa daerah itu sendiri yaitu
sebagai berikut:
1. Bahasa
Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional
Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung
bahasa Indonesia yang keberadaanya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32
ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional.” Dan juga sesuai dengan perumusan Kongres
Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung
bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa
daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi,
sintaksis, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia
mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa
Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
2. Bahasa
Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar
Di daerah tertentu, bahasa daerah boleh
dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar
sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga).
Setelah itu harus menggunakan bahasa Indonesia, kecuali daerah-daerah yang
mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
3. Bahasa
Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya Bahasa Indonesia
Seringkali istilah yang
ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa Indonesia sehingga bahasa
Indonesia memasukkannya istilah tersebut
indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya
istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { makanan yang dibuat dari ubi dan
sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) }
karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “
juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ makanan dibuat dari
ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk
bersama) “.
4.
Bahasa Daerah sebagai pelengkap
bahasa Indonesia di daam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah
Dalam tatanan pemerintah pada tingkat daerah, bahasa
daerah menjadi penting dalam komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat
yang kebanyakan masih menggunakan bahasa ibu sehingga dari pemerintah harus
menguasai bahasa daerah tersebut yang kemudian bisa di jadikan pelengkap di
dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah tersebut.
Begitupun
bahasa sunda yang dijadikan Mulok yang diterapkan di SDN Kubanglaban, memiliki
peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran di sekolah itu sendiri.
Yaitu sebagai alat penghubung antarwarga
masyarakat mengingat ada dua bahasa
daerah yang digunakan di provinsi Banten, yaitu bahasa sunda dan bahasa jawa. Meskipun di lingkungan Bojonegara
menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari, namun SDN Kubanglaban
menerapkan pembelajaran bahasa sunda sebagai mulok di sekolah itu. Di karenakan
mengacu pada kurikulum yang digunakan di SDN Kubanglaban yaitu KTSP. Dimana
dalam KTSP
3) Media
pembelajaran yang di terapkan di SDN Kubanglaban
Adapun media yang digunakan dalam proses
pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban yaitu hanya berupa buku paket. Dan
hanya mengandalkan pengetahua guru mengenai bahasa sunda
4)
Banyak respon yang di tunjukkan dalam
proses pembelajaran bahasa daerah itu sendiri. Ada yang
B. Upaya
mengatasi permasalahan proses pembelajaran bahasa daerah di sekolah dasar
1. Respon
guru dan siswa terhadap pembelajaran bahasa sunda
Pembelajaran
bahasa daerah yang dipakai di SDN Kubanglaban sangat kontradiktif terhadap
keadaan geografis siswa. Karena kebanyakan di Kecamatan Bojonegara ini
menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari-harinya. Dan respon siswa
terhadap pembelajaran bahasa sunda sangat pasif, karena mereka pikir
pembelajaran bahasa sunda tidak terlalu penting bagi mereka. Maka dari itu
sulit untuk guru maupun siswa dalam menjalani proses pembelajaran bahasa sunda
itu sendiri. Hal ini memicu guru untuk lebih giat lagi dalam mempelajarai
bahasa sunda dan lebih memahami bahasa sunda agar bahasa sunda itu sendiri
tersampaikan dengan baik kepada siswa. Sehingga proses pembelajaran berhasil
sesuai kurikulum yang di terapkan.
2. Manfaat
mempelajari bahasa daerah
Banyak
manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran bahasa daerah.
3. Kelebihan
dan kekurangan pembelajaran bahasa daerah di SDN Kubanglaban
Kelebihan
pembelajaran bahasa daerah yaitu bahasa sunda di SDN Kubanglaban yaitu membuat
anak menemukan sesuatu yang baru, dan menambah wawasan anak terhadap bahasa
daerah itu sendiri. Dan memotivasi anak untuk lebih mengenal dan memahami
bahasa daerah yang dipakai di provinsi Banten ini. Namun kekurangannya, dalam
pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban sendiri yaitu kurangnya sumber
daya manusia yang mampu dalam bidang bahasa sunda itu sendiri, serta media yang
kurang memadai dalam berlangsungnya proses pembelajaran bahasa sunda di SDN
Kubanglaban. Sehingga itu yang menjadi kendala dalam keberlangsungan
pembelajaran bahasa daerah.
4. Upaya
dalam mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa Sunda di SDN Kubanglaban
Dengan
banyaknya permasalahan dalam proses pembelajaran bahasa sunda di sekolah dasar.
Harus ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu. Baik upaya
dari pihak sekolah, maupun dari pemerintah.
Upaya
dari pihak sekolah yaitu agar lebih menekankan lagi pada guru kelas dalam
proses pembelajaran bahasa daerah untuk lebih menguasai lagi bahasa daerah yang
akan disampaikan dalam pembelajaran bahasa daerah. Agar proses pembelajaran
berjalan dengan baik sesuai kurikulum yang diterapkan.
Dan
upaya dari pemerintah diharapkan agar pemerintah bisa memberikan sarana dan
prasarana yang menunjang proses berlangsungnya pembelajaran bahasa daerah itu
sendiri, seperti pengadaan kamus dan media-media pembelajaran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar