Selasa, 29 Desember 2015

Perkembangan Makna

            Perkembangan makna meliputi segala hal  tentang perubahan makna, baik yang meluas, menyempit, atau bergeser. Perkembangan ini sejalan dengan perkembangan penuturnya sebagai pemakai bahasa. Pemakai bahasa yang mewujudkan bahasa dalam bentuk kata dan kalimat. Dalam hal ini, mereka menggunakan kata-kata dan kalimat, baik dengan menambah, mengurangi, atau mengubahnya.

1.         Perubahan Makna
            Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan makna, yaitu:
·         faktor kebahasaan (linguistic causes)
·          faktor kesejarahan (historical causes)
·         faktor sosial (social causes)
·          faktor psikologis (psychological causes)
·         pengaruh bahasa asing
·         kepentingan akan kata-kata baru
            Adapun perubahan makna tersebut dibedakan berdasarkan akibatnya, yaitu:

a.  Perubahan Makna dari Bahasa Daerah ke Bahasa Indonesia
Perubahan makna dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia dapat dicermati pada contoh kata seni. Kata seni ini memiliki kesepadanan dengan kata kunst yang berasal dari bahasa Belanda. Kata seni memiliki makna: (i) halus, (ii) air kencing, (iii) kecakapan membuat sesuatu yang indah (Poerwadarminta dalam Djajasudarma, 1993: 65). Bagi masyarakat Melayu, seni lebih banyak dihubungkan dengan air seni atau air kencing.

b.  Perubahan Makna Akibat Lingkungan
Lingkungan masyarakat dapat menyebabkan perubahan makna suatu kata. Kata yang dipakai dalam lingkungan tertentu belum tentu sama maknanya dengan kata yang dipakai pada lingkungan yang lain. Contoh tersebut dapat dilihat pada kalimat di bawah ini:
(i)   Buku ini dicetak oleh Balai Pustaka.
(ii)  Cetakan batu bata itu besar-besar.
(iii) Ali mencetak tiga gol dalam pertandingan sepak bola kemarin.
Kalimat pertama, makna cetak bergerak di lingkungan persuratkabaran, berbeda dengan kalimat kedua dan ketiga yang bergerak di bidang bagunan (arsitek) dan olahraga.

c.   Perubahan Makna Akibat Pertukaran Tanggapan Indera
Perubahan makna ini dapat juga disebut dengan sinestesia. Pertukaran ini berhubungan dengan alat indera manusia, misalnya pertukaran indera pendengaran dengan indera penglihatan, indera perasa dengan penglihatan.
Contoh pertukaran tersebut dapat dicermati melalui kalimat-kalimat di bawah ini.
(i)    Kata-katanya terlalu pedas.
(ii)  Gadis itu sangat manis sekali.
(iii) Kata-katanya sangat menyejukkan hati.
(iv) Wajahnya sangat sedap dipandang mata.

d.         Perubahan Makna Akibat Gabungan Kata
Gabungan kata dapat mengakibatkan perubahan pada makna. Contoh gabungan kata tersebut dapat dilihat di bawah ini:
(i)         surat perintah
(ii)        surat keterangan
(iii)       surat kaleng
            Surat yang dikirimkan orang tanpa menyebutkan alamat pengirim disebut surat kaleng, sama sekali tidak ada hubungan makna antara surat dan kaleng. Akan tetapi, makna asosiasi masih dapat terlihat pada gabungan kata surat keterangan dan surat perintah.

e.         Perubahan Makna Akibat Tanggapan Pemakai Bahasa
Perubahan akibat tanggapan pemakai bahasa, cenderung mengarah ke arah menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Kata yang mengarah pada hal yang menyenangkan disebut amelioratif, sedangkan kata yang mengarah pada yang tidak menyenangkan disebut peyoratif.
Contoh kata yang amelioratif adalah kata juara. Kata juara dulu bermakna “penyabung ayam”. Akan tetapi, kata juara pada masa sekarang memiliki makna yang positif (menyenangkan), yaitu pemenang, seperti pada juara renang, juara dunia, dan sebagainya.
Sedangkan contoh kata yang peyoratif adalah gerombolan. Dulu, kata gerombolan memiliki makna yang positif yaitu “orang yang berkelompok”. Akan tetapi, sejak munculnya pemberontakan di Indonesia, kata gerombolan memiliki makna negatif, tidak menyenangkan, bahkan menakutkan. Hal ini disebabkan, pada masa sekarang kata gerombolan dipadankan dengan pengacau, pemberontak, perampok, dan pencuri.

f.          Perubahan Makna Akibat Asosiasi
Asosiasi adalah hubungan antara makna asli dengan makna baru. Makna ini dapat dihubungkan dengan waktu atau peristiwa, tempat atau lokasi, warna, maupun tanda atau gambar tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar